Assalamualaykum
Satu saat ketika mbak Diah Didi posting tentang Bada Kupat (Lebaran Ketupat) saya sempat meninggalkan jejak disana dan berkomentar tentang kedelai bubuk yang dipakai sebagai pelengkap makan ketupat.
Tidak diduga mb Diah menawari saya bubuk kedelai. Selang beberapa jam kemudian ketika buka fb, saya dapat inbox dari mb Diah yang mengatakan ingin mengirim bubuk dele beserta abu merang dan minta alamat rumah. Kaget bercampur senang karena saya pikir mb Diah hanya iseng saja. Langsung aja saya kasih alamat rumah. Begitu paketnya datang saya girang bukan kepalang. Sejak saya kecil dan sering makan ketan urap saya tidak pernah tau cara membuat bubuk dele ini. Jika tanya kepada penjualnya mereka nggak mau kasih resepnya. Takut kali kalo anak kecil seperti saya nanti tiap pagi jualan nasi, ketan dan sayur kayak mereka sehingga jadi saingan (LOL).
Jika masak ketan ini saya jadi ingat dengan almarhum bapak. Bapaklah yang mengajari saya masak ketan. Sebagai orang desa bapak terbiasa makan jadah/uli untuk makanan sehari-hari. Dan bikin jadah inilah untuk pertama kalinya saya berurusan dengan ketan. Setelah bapak tinggal di Solo setiap lebaran pasti ke desa untuk silaturahmi. Dan seperti orang desa pada umumnya mereka selalu memberi kami barang bawaan untuk oleh-oleh di rumah. Salah satunya pasti beras ketan ini. Sesampainya di rumah saya yang diajari masak ketan karena memang hanya saya yang tertarik dengan urusan dapur. Setelah ketannya matang, saya terkejut sendiri dengan hasilnya karena lebih enak daripada beli. Puas rasanya. Al-Fatihah untuk bapak....
Setelah dapat bubuk dele sesegera mungkin ingin mengeksekusi beras ketan di rumah. Tapi karena ada bahan yang harus segera dihabiskan akhirnya saya tunda dulu. Baru hari inilah saya bisa menampilkan hasilnya. Ketan yang saya pake ketan hitam aja. Proses pembuatannya sama seperti umumnya masak ketan yang dikukus, dikucuri santan panas dan dikukus lagi. Sedang kelapa yang dijadikan urapnya disajikan dalam keadaan mentah tanpa dikukus. Ini saya tiru dari para penjual ketan di Solo. Untuk mb Diah, makasih buanyak yaa tuk kiriman dele bubuk dan abu merangnya. I lup you, mmuuuaahhhh....
Bahan :
200 gr beras ketan hitam, rendam 1 jam
100 ml santan dari 1/4 butir kelapa parut
1/2 sdt garam
Pelengkap :
1/4 butir kelapa agak muda, diparut
sejumput garam halus
Bubuk kedelai secukupnya
Cara membuat :
1. Cuci bersih beras ketan hitam yang telah direndam kemudian dikukus selama 15 menit.
2. Sementara itu rebus santan dan garam sampai mendidih.
3. Angkat ketan dari kukusan dan tuangi santan panas, aduk rata dan diamkan 15 menit supaya meresap.
4. Kukus kembali ketan sampai matang selama 20 menit. Angkat dan biarkan hangat.
5. Dalam wadah yang lain campur kelapa parut dan garam, aduk rata. Ambil ketan secukupnya, bentuk bulat pipih kemudian gulingkan dalam kelapa parut. Letakkan di atas piring dan taburi dengan kedelai bubuk. Sajikan.
Satu saat ketika mbak Diah Didi posting tentang Bada Kupat (Lebaran Ketupat) saya sempat meninggalkan jejak disana dan berkomentar tentang kedelai bubuk yang dipakai sebagai pelengkap makan ketupat.
Tidak diduga mb Diah menawari saya bubuk kedelai. Selang beberapa jam kemudian ketika buka fb, saya dapat inbox dari mb Diah yang mengatakan ingin mengirim bubuk dele beserta abu merang dan minta alamat rumah. Kaget bercampur senang karena saya pikir mb Diah hanya iseng saja. Langsung aja saya kasih alamat rumah. Begitu paketnya datang saya girang bukan kepalang. Sejak saya kecil dan sering makan ketan urap saya tidak pernah tau cara membuat bubuk dele ini. Jika tanya kepada penjualnya mereka nggak mau kasih resepnya. Takut kali kalo anak kecil seperti saya nanti tiap pagi jualan nasi, ketan dan sayur kayak mereka sehingga jadi saingan (LOL).
Jika masak ketan ini saya jadi ingat dengan almarhum bapak. Bapaklah yang mengajari saya masak ketan. Sebagai orang desa bapak terbiasa makan jadah/uli untuk makanan sehari-hari. Dan bikin jadah inilah untuk pertama kalinya saya berurusan dengan ketan. Setelah bapak tinggal di Solo setiap lebaran pasti ke desa untuk silaturahmi. Dan seperti orang desa pada umumnya mereka selalu memberi kami barang bawaan untuk oleh-oleh di rumah. Salah satunya pasti beras ketan ini. Sesampainya di rumah saya yang diajari masak ketan karena memang hanya saya yang tertarik dengan urusan dapur. Setelah ketannya matang, saya terkejut sendiri dengan hasilnya karena lebih enak daripada beli. Puas rasanya. Al-Fatihah untuk bapak....
Setelah dapat bubuk dele sesegera mungkin ingin mengeksekusi beras ketan di rumah. Tapi karena ada bahan yang harus segera dihabiskan akhirnya saya tunda dulu. Baru hari inilah saya bisa menampilkan hasilnya. Ketan yang saya pake ketan hitam aja. Proses pembuatannya sama seperti umumnya masak ketan yang dikukus, dikucuri santan panas dan dikukus lagi. Sedang kelapa yang dijadikan urapnya disajikan dalam keadaan mentah tanpa dikukus. Ini saya tiru dari para penjual ketan di Solo. Untuk mb Diah, makasih buanyak yaa tuk kiriman dele bubuk dan abu merangnya. I lup you, mmuuuaahhhh....
Bahan :
200 gr beras ketan hitam, rendam 1 jam
100 ml santan dari 1/4 butir kelapa parut
1/2 sdt garam
Pelengkap :
1/4 butir kelapa agak muda, diparut
sejumput garam halus
Bubuk kedelai secukupnya
Cara membuat :
1. Cuci bersih beras ketan hitam yang telah direndam kemudian dikukus selama 15 menit.
2. Sementara itu rebus santan dan garam sampai mendidih.
3. Angkat ketan dari kukusan dan tuangi santan panas, aduk rata dan diamkan 15 menit supaya meresap.
4. Kukus kembali ketan sampai matang selama 20 menit. Angkat dan biarkan hangat.
5. Dalam wadah yang lain campur kelapa parut dan garam, aduk rata. Ambil ketan secukupnya, bentuk bulat pipih kemudian gulingkan dalam kelapa parut. Letakkan di atas piring dan taburi dengan kedelai bubuk. Sajikan.
17 komentar
Wuaa...enak banget..ini Mba..
Sama2 ya Mba..aku udah nemu resep bubuk kedelainya di filelamaku..nanti kalau habis..tak kasih resepnya ya..biar bisabikin sendiri bubuk kedelainya...^^
BTW..itu fotonya keren..jadi syahdu..*lebay ya bahasanya..hihi*..njawani banget dech pokoknya..cocok sama makanannya ^^
sekali lagi makasih mb Diah. Bubuk delenya enak banget. Ini aku gadoin. Biar seret cuek aja sekalian ngadep air putih segelas buat gelontorin kerongkongan, hihi....ditunggu resepnya ya.
kalo poto sih aku belum bagus, belum pede gitu, masih belajar dan mencari-cari gaya yang pas untuk setiap temanya.
eniwei, betewe, baswei, makasih tuk komennya....
waah....ketan hitam ya Mbak....maauu....paling suka olahan ketan hitam... ^^
belum pernah makan yg kyk gini mb.... :)
master olahan ketan hitam ni ummu fatima, hihi...
ayo dibuat mb mimie. Enak lho. Tapi ntar mules ? hihi...
wuiiiii.... Fotonya..... Ck...ck...ck...
Takjub diriku ni teh...
*nyodorin takir...
hiya mb Linaaa....aku maluuuu...
muji-muji ternyata ada maunya, hihi...
kedelai tu apa mb Rina? i dun understand..LOL
kedelai atau kacang kedelai itu soy bean ummi, yang biasa tuk buat tahu dan tempe, hehe...
Huwaaaah ini kesukaan kuuuu *pengeeeen :p
ayo besok pagi dieksekusi bikin ketan mb Juni. kalo bakul kue yang bikin pasti lebih enak. Yakin aku....
buat bubuk kedelainya gimana mba?ngiler nih...
lah ya itu mbak, saya belum bisa bikin sendiri. Kalo nggak salah dari kacang kedelai disangrai. Tapi bumbunya nggak tau, hehehe....googling aja mbak, pasti ada resepnya.
mba kalo beli bubuk merang dimana ya?
coba hubungi mb Diah Didi yang disebutkan di atas. Abu merang ini buatan ibundanya mbak Diah. Klik linknya ya...
mbak Rina ijin copas resepnya ya...terimakasih :)
Terimakasih atas kunjungannya, salam sukses!
EmoticonEmoticon