Eggless Butterless And Milkless Chocolate Cake


Assalamu'alaykum


Meski saya sedang tidak enak badan karena sisa-sisa flu, masih juga nguprek di dapur karena sakau baking hihihi....lha lidah rasanya pahit dan rasanya kok jadi manja pingin makan ini itu. Mumpung weekend ini adalah cheating day, saya bikin aja coklat cake (hayoooo ☝☝ makan sepotong aja ya. Ingat, alarm tubuh akan "berbunyi" jika kebanyakan). Setelah beberapa lamanya absen, saya rindu dengan cake coklat. Dulu saya keranjingan banget sama cake coklat. Gila banget gitu. Minimal seminggu sekali harus bikin cake coklat. Kalo nggak, berasa sakau. Tapi setelah mengikuti pola makan Food Combining, saya merasa lebih anteng terhadap coklat. Nggak craving atau ngebet banget terhadap coklat. Terhadap makanan lain juga biasa saja. Tidak sering berasa "ngidam" mendadak. Tapi kali ini saya rindu cake coklat meski gak merasa sakau. Rindu pada masa-masa dulu saya sering eksekusi cake coklat. Rindu pada rasa antusias supaya resep bisa segera nampang di blog. Karena rindu itulah saya mantengin koleksi resep yang telah disimpan. Dan pilihan jatuh pada eggless chocolate cake. Mumpung masih ada stok coklat bubuk banyak di rumah, jadi alasan untuk membuatnya. Resep di bawah ini adaptasi dari resep Dayang Jack, seorang blogger Malaysia yang sudah lama absen dari dunia blogging. Meski lama tidak update resep, tapi koleksi resepnya masih sering saya intip. Terpesona dengan segala resep di dalamnya terutama Eggless Recipes-nya. Gegara resep dari Dayang Jack, Cake Coklat Kukus Tanpa Telur pernah jadi resep fenomenal di jagat maya, meski sudah diubah suai sesuai selera saya. Meski sudah diubah sedemikian rupa, asal mula siapa pemilik resep tetap saya cantumkan. Saya berusaha memiliki etika dan norma kesopanan dalam hal ini. Tidak asal comot resep orang kemudian diaku-aku sebagai resep asli miliknya. Malu 🙈🙈🙈

Nah sebelum saya ngelantur ada baiknya cekidot resep di bawah ini yang gampil banget ya. Resep cuma diaduk-aduk pakai whisker saja supaya mudah homogen. Resep asli menggunakan loyang bulat 23 cm, dipanggang selama 30 menit. Tapi saya pakai loyang ring diameter 22cm biar hasilnya tebal. Ini kedua kalinya saya bikin cake coklat dengan resep yang sama. Resep pertama dipanggang, hasilnya agak kering kulitnya. Dan sedikit sulit dipotong karena kulitnya kering. Harus menginap dulu supaya lebih lembut. Selain itu penggunaan baking powder sebanyak 2 sdt mengakibatkan permukaan cake jadi pecah-pecah.  Percobaan kedua kali, mencoba dikukus dan hasilnya lebih ciamik dikukus. Ketika dikukus masih saja merekah, tapi rada lumayan, meski baking powder sudah dikurangi jadi 1 sdt saja. Begitu juga penggunaan soda kue dikurangi separuh. Dengan dikukus rasanya jadi lebih lembab dan legit menurut saya. Lebih recommend dikukus yah. Resep di bawah sudah dimodif jadi bukan resep aslinya. Yuk sekarang kepoin resepnya yuk.

Bahan :
250 gr terigu serbaguna
1 sdt baking powder (atau ½ sdt Baking Powder Double Action)
½ sdt soda kue
50 gr coklat bubuk kualitas bagus
2 sachet (40gr) kopi 3in1
½ sdt garam
175 gr gula pasir
500 ml air panas
160 ml minyak sayur
2 sdt (10ml) cuka

* Takaran gula menyesuaikan rasa coklat bubuknya. Saya menggunakan merk Bensdorp yang rasanya tawar (tapi wangiii aromanya). Jika menggunakan coklat bubuk pahit, tambahkan takaran gula pasirnya.

* Cuka bisa diganti air jeruk nipis/lemon 15-20 ml. Jangan takut jadi asam karena tingkat keasaman jeruk nipis/lemon lebih rendah daripada cuka.

* Penggunaan bahan pengembang bisa dikurangi lagi atau dihilangkan salah satu (baking powder atau soda kue) karena masih retak juga setelah dikukus.

Cara membuat :
1. Siapkan loyang ring diameter 22 cm tinggi 8 cm. Olesi mentega/margarin semua bagiannya. Sisihkan. Panaskan kukusan.

2. Campur kemudian ayak jadi satu semua bahan kering seperti terigu, baking powder, soda kue dan coklat bubuk. Tuang ke dalam wadah besar. Menyusul kopi, gula dan garam, aduk sampai rata.

3. Masukkan air panas dalam 2-3 tahap, aduk menggunakan whisker sampai rata. Pada tahap ini adonan agak kental ya. Menyusul minyak sayur, aduk sampai rata dan homogen. Hasil akhir adonan sedikit cair.

4. Terakhir masukkan cuka, aduk cepat supaya daya kerjanya tidak segera habis. Tuang ke dalam loyang. Hentakkan loyang beberapa kali untuk menghindarkan kue berlubang setelah matang.

5. Kukus dalam dandang yang sudah dipanaskan sampai matang selama 45-50 menit. Gunakan api kecil-sedang supaya permukaan tidak merekah. Lakukan tes tusuk untuk mengetahui tingkat kematangannya.

اِنَّ اللّٰهَ فَالِقُ الْحَبِّ وَالنَّوٰى ۗ  يُخْرِجُ الْحَيَّ مِنَ الْمَيِّتِ وَمُخْرِجُ الْمَيِّتِ مِنَ الْحَيِّ   ۗ  ذٰ لِكُمُ اللّٰهُ فَاَنّٰى تُؤْفَكُوْنَ

"Sungguh, Allah yang menumbuhkan 
butir (padi-padian) dan biji (kurma). Dia mengeluarkan yang hidup dari yang mati dan mengeluarkan yang mati dari yang hidup. Itulah (kekuasaan) Allah, maka mengapa kamu masih berpaling?"
(QS. Al-An'am: Ayat 95)

* Via Al-Qur'an Muslimah https://goo.gl/hWQsvK

Penggiat kuliner yang menyajikan aneka macam kreasi masakan enak dan bergizi, semua bermula dari dapur

4 komentar

Ah... Rindu.
Saya juga rindu banget nih, Mbak mau segera bebikinan lagi. Apalah daya tangan tak sampai. Jadi, bisanya cuma ngiler aja liat foto kue di blog dan di Facebook. Kalau pengen banget, akhirnya pesan juga.

Iya mb Sitti. Melakukan rutinitas yang pernah dilakukan dulu, termasuk ngeblog, akan sangat membuat rindu jika kita sudah lama absen melakukannya. Diriku yang masih bisa ngeblog rutin aja masih bisa rindu sama cake coklat apalagi mb Sitti yang harus rehat bebikinan apapun, biar kesehatan terjaga. Asli ya kalo gak nahan, kadang bisa kepikiran banget hihihi....padahal cuma cake coklat 😀😀

aih kalau cake begini, saya ga tahan mba kalau makan cuma sepotong ha ha ha... gawat

Hahahah....dulu diriku juga ogah banget kalo cuma sepotong. Bisa separuh loyang kalo makan cake coklat gini hahahah....tapi setelah ikut FC bisa anteng gak gampang ngiler liat makanan enak

Terimakasih atas kunjungannya, salam sukses!
EmoticonEmoticon