Assalamu'alaykum
Gak disangka ternyata saya masih menyimpan ubi ungu kukus di freezer.
Segera deh dicairkan dan ditimbang. Setelah itu ubek ubek resep dan kepincut dengan pukis. Karena pagi pagi Ciledug diguyur hujan, makan pukis anget sangatlah pas buat orang rumah (kalo emak sarapan buah. Makan pukis di waktu sarapan alias cheating udah gak cocok). Pukis ini mirip mirip dengan resep pukis di blog ini ya. Warna ungunya original dari warna ubi tanpa bahan pewarna apapun ya. Cantik kan ya pewarna dari bahan alami itu. Gak was was juga deh ketika menyantapnya. Kali ini pakai cetakan kue lumpur ya karena saya gak nemu cetakan pukisnya di gudang. Yuk sekarang ceki ceki resep....
Note :
* Lamanya waktu fermentasi tidak mengikat. Tergantung suhu ruang. Jika cuaca panas adonan akan mengembang lebih cepat.
* Jika warna ungu yang dihasilkan terlalu pucat, silakan tambahkan pewarna ungu 2-3 tetes supaya lebih cantik hasilnya
* Jangan menambahkan soda kue atau baking powder atau bahan lain yang bersifat asam. Warna ungu akan berubah menjadi hijau karenanya. Ubi ungu sangat pantang diberi bahan yang bersifat asam.
* Penggunaan susu kental manis sangat flexibel. Artinya bisa kurang bisa lebih. Jika hasil akhir adonan kurang manis, tambahkan susu kental manisnya. Sebaliknya, jika terllau manis, kurangi saja.
Bahan :
450 ml santan dari 3/4 butir kelapa
5 lbr daun jeruk purut + 2 lbr daun pandan
1/4 sdt garam
250 gr ubi ungu kukus
3 butir telur
200 gr gula pasir
400 gr terigu serbaguna/protein sedang
2 sdm susu bubuk
6 gr ragi/yeast instan
1/2 sdt vanili bubuk
50-100 ml susu kental manis putih
100 gr margarine, cairkan
Toping :
Coklat beras, keju cheddar parut, kismis dll
Cara membuat :
1. Rebus santan, daun jeruk, daun pandan dan garam sampai mendidih sambil diaduk-aduk supaya santan tidak pecah. Angkat dan biarkan hangat. Saring dan buang daun jeruknya. Masukkan susu kental manis dan aduk sampai rata. Sisihkan.
2. Masukkan ubi ungu dan santan ke dalam blender dan proses sampai halus. Sisihkan.
3. Campur bahan kering seperti terigu, susu bubuk, yeast dan vanili bubuk, sisihkan.
4. Dalam wadah besar kocok telur dan gula menggunakan mixer speed tinggi sampai putih, kental dan mengembang.
5. Masukkan campuran terigu berselang-seling dengan larutan ubi, sambil dikocok dengan mixer speed rendah sampai rata. Awali dan akhiri dengan tepung.
6. Masukkan margarin cair, kocok lagi dengan speed rendah sampai rata (aduk balik pake spatula juga boleh). Tutup wadahnya dan fermentasikan di tempat hangat selama 1 jam sampai mengembang besar.
7. Siapkan cetakan pukis, olesi dengan minyak goreng tipis-tipis dan panaskan dengan api kecil.
8. Aduk-aduk adonan supaya mengempis dan gelembungnya berkurang. Adonan ini kental ya seperti cake. Tuang adonan pukis sampai 3/4 penuh. Tutup dan panggang sampai permukaannya kering/matang. Angkat/cukit dari cetakan. Lakukan hal yang sama sampai adonan habis.
4 komentar
Dari tadi pagi Makassar juga hujan, mba. Minta dong, mba! Lagi malas bebikinan nih. Mending tarik selimut trus berselancar di dunia maya, hehehe...
aih masih hujan aja di Ciledug ya mba.. duh batam masih belum hujan lagi neh.. pengen hujan biar adem dikit
jadinya kayaknya banyak banget pukisnya mba..boleh lah dioper ke sini he he he
Iya. Ciledug lagi dingin akhir akhir ini. Pagi siang sore malam hujan gak tentu. Lumayan adem.
Jadi banyak tuh sekitar 30an biji. Enak empuk kalo diberi tambahan umbi umbian begini
Masuk spam ini komennya. Gak ngira, mb Sitti yg tiap hari komen masih njeblos ke spam.
Kalo hujan emang enakan molor lagi. Saya aja kadang juga gitu. Habis subuhan tidur tiduran lagi saking dinginnya hihi
Terimakasih atas kunjungannya, salam sukses!
EmoticonEmoticon