No Knead Bread (Roti Tanpa Diuleni)

Assalamualaykum


Jika pernah membaca postingan saya tentang roti water roux (tangzhong), saya pernah cerita terkena rematik di tahun 2011 yang memaksa saya tidak berhubungan lagi dengan ulen-menguleni roti.
Biarpun begitu saya tetap browsing internet untuk mencari resep roti tanpa ulen. Ketika saya iseng mengetik keyword "no knead bread", lha kok muncul seabreg abreg resepnya. Pilihan pertama jatuh ke Steamy Kitchen. Tidak disangka, ternyata roti bisa dibikin tanpa diuleni. Di Steamy Kitchen malah dipameri bahwa bikin roti tanpa ulen ini bisa dikerjakan bocah usia 4 tahun ! Ada foto step by stepnya yang diperagakan oleh anaknya Jaden, owner Steamy Kitchen. Ihh imutnyaaaa....Belum puas saya baca berbagai resep yang versi bule, saya cari yang versi Indonesia. Ternyata Camelia Home sudah bikin juga. Dia bikin cinnamon rolls. Sip deh. Akhirnya resep Camelia ini yang saya jadikan acuan untuk bikin roti tanpa bantingan.

Jika dibaca, ada sedikit perbedaan dalam resepnya. Resep Steamy Kitchen tidak menggunakan lemak, sedang versi Camelia pake lemak yang dicairkan. Dan saya pilih yang pake lemak karena hasilnya pasti lebih lembut, lembab dan tidak kering, jika dibandingkan minus lemak. Apalagi adonannya tidak diuleni, riskan jadi keras. Kemudian, adonan dicampur semua jadi satu dalam baskom dan disimpan dalam kulkas selama semalam. Adonan ini tahan sampai 4 hari katanya. Tapi saya belum pernah mencoba yang terakhir, karena saya hanya bikin sedikit adonan. Saya takut bosan makan roti 4 hari berturut-turut. Dasar perut nasi, hahaha..... Ketika di dalam kulkas, adonan akan mengembang, meskipun suhu kulkas sangat dingin. Hal ini disebabkan pemakaian air hangat dalam adonan.

Selanjutnya, ketika membentuk adonan, Steamy menyarankan untuk membasahi tangan dengan air. Ketika saya lakukan, tidak berhasil malah lengket semua. Akhirnya saya taburi dengan terigu seperti halnya bikin roti. Tapi hati-hati, jangan terlalu banyak menaburi tepung karena bisa keras. Asal permukaan adonan tidak lengket sudah cukup. Karena adonan ini lembek, dan mengandung banyak cairan, paling pas jika dibentuk roti tawar atau pizza. Roti tawar dan pizza kan tidak perlu bentuk macam-macam. Tapi jika kita sabar dan telaten ingin membentuk ini dan itu, silakan.

Dan kali ini saya bikin pizza serta roti bun memakai adonan no knead bread. Niatnya sih mengeksekusi saus bolognaise yang sudah lama di rumah. Sebelum kadaluarsa saya habisi saja. Sisa adonan saya bikin bun dengan isian saus pizza juga dan sebagian pake meises. Ketika mengisi dengan saus bolognaise saya agak kesulitan karena sausnya encer, sehingga mudah meluap ketika dibulatkan. Mungkin harus dipanaskan sampai agak kering dan kalis supaya bisa dijadikan isian. Resep di bawah ini sudah saya modifikasi terutama dalam hal takaran. Aslinya pake satuan cup, tapi sudah saya konversi ke gram. Jadi bisa dijadikan standar atau acuan jika akan membuat bermacam-macam roti tanpa repot nguleni dan banting-banting.

Untuk hasilnya cukup enak dan empuk. Paling enak ketika masih hangat. Tapi jangan bandingkan dengan yang diuleni lho ya. Roti yang diuleni bagaimanapun tetep lebih empuk karena glutennya melar akibat pengulenan dan dibanting. Resep ini bisa menggunakan tepung protein tinggi dan protein sedang. Jika menggunakan protein tinggi hasilnya akan lebih empuk daripada menggunakan protein sedang. Ketika dingin pun tetep empuk, tapi jika menggunakan terigu protein sedang cenderung sedikit keras. Jadi saya sarankan untuk menggunakan protein tinggi saja. Gimana, sudah ok kan keterangannya ? Jadi, ayuk bikin No-Knead breadnya....



No-Knead Bread
Sumber : Steamy Kitchen dan Camelia

Bahan :
50 gr mentega/margarin
250 gr tepung terigu protein tinggi (saya pake merk cakra)
1 sdm ragi instant
2 sdm gula pasir
1 butir telur
150 ml air hangat
tepung terigu extra, untuk taburan
1 bks (175 gr) saus bolognaise siap pakai
2 buah sosis, potong bulat-bulat
Coklat beras/meises, secukupnya
Keju cheddar/quick melt/mozarela
1 butir telur, kocok lepas untuk olesan

Cara membuat :
1. Cairkan mentega di atas api kemudian dinginkan.
2. Dalam wadah besar campur terigu, ragi instant, gula pasir, telur dan mentega cair. Aduk menggunakan sendok kayu sambil dituangi air hangat, sampai benar-benar rata. Adonan yang terbentuk lembek ya. Tutup rapat menggunakan plastik wrap kemudian masukkan dalam kulkas dan simpan selama semalam (minimal 12 jam). Selama di kulkas adonan akan tetap mengembang.
2. Keesokan harinya, ambil cetakan pizza diameter 20 cm, olesi margarin tipis. Ambil juga cetakan cupcake dan alasi dengan mangkuk kertas.
3. Siapkan meja kerja dan taburi dengan tepung. Demikian juga tangan dilumuri tepung. Ambil adonan dari kulkas dan tuang ke atas meja bertabur terigu. Taburi lagi permukaannya dengan terigu. Uleni ringan dan sebentar saja. Jika lengket, taburi dengan tepung.
3. Ambil 1/3 adonan, letakkan di atas loyang pizza dan tipiskan serta ratakan memenuhi dasar loyang. Tutup dengan serbet basah dan diamkan selama 90 menit supaya berfermentasi dan suhunya kembali normal.
4. Untuk sisa adonan, bentuk menjadi bulat-bulat dan diisi dengan saus bolognasie/meises, letakkan dalam cetakan cupcake. Fermentasikan selama 90 menit.
5. Lima belas menit sebelum fermentasi berakhir, panaskan oven dengan suhu 180°C. Ambil adonan pizza, beri saus bolognaise dan ratakan. Taburi dengan sosis dan keju parut. Panggang selama ±20 menit sampai sisinya berwarna kuning kecoklatan.
6. Untuk adonan bun, olesi atasnya dengan telur, taburi dengan meises/keju parut, panggang selama 15 menit. Setelah matang segera diolesi mentega supaya tidak mudah kering.

Note : Jika tidak ingin disimpan semalam, adonan bisa juga disimpan selama 2 jam saja. Caranya, setelah bahan dicampur semua, tutup wadah dan diamkan/fermentasikan adonan di suhu ruang selama 2 jam. Setelah itu dikempiskan dan siap dibentuk sesuai selera dan difermentasi kembali selama 90 menit sebelum dipanggang.



Penggiat kuliner yang menyajikan aneka macam kreasi masakan enak dan bergizi, semua bermula dari dapur

16 komentar

ini roto anti pegal itu ya mbk hehehe...lagi booming,enak juga g nguleni sampe bikin tangan keju ehehe...mau pizzanyaaa

iya ini adonan roti anti pegel. Cobain deh, lumayan lho kalo pingin makan roti tapi ogah capek, hehe...

bisa di coba nih mba.... jadinya montok jg yaa rotinya

ayo mb isna dicoba aja, lumayan nggak capek dan pegel...

maauuu pizzanya Mbak....udah lama ga mbikin pizza nih ^^

toss mba rina, no knead bread jadi resep andalan kalo lagi males nguleni (lebih sering malesnya padahal) hehe :D

iya lah. Biarpun males tapi kalo lagi pingin cemal-cemil, ya ini yang jadi andalan, hehe...

ayo um bikin, gampang nggak pake capek....

aseli baru tau resep ky gini mba... Wajib d coba ini mah...

o iya dong kudu dicoba mb lina. Kalo tau enaknya, bisa ketagihan lho, heheee...

ini sih males wong ogah nguleni, hehe....

berarti ini proofingnya di kulkas dan lama bnget ya,, itu yang bikin ngembang ya mbk,,, kalo diterapkan buat donat gimana apa bisa juga?

iya proofingnya di kulkas dan lama. Bisa tahan sampai 4 hari. Katanya. Tapi saya belum buktikan sendiri, hehe....
Kalo untuk donat insya Allah bisa, tapi kendalanya ada pada bentuk. Adonan ini agak lembek dibandingkan adonan donat biasa. Jadi kemungkinan bisa berubah, kalo diproofing khawatir mleyot atau melebar. Umumnya adonan ini dibuat cinnamon roll yang diletakkan dalam loyang, sehingga adonan yang mengembang akan desak-desakan, sehingga bisa menjaga bentuk tetap bulat.

suka bngt...coba ah....

woww....,kerenn banget mbk. secara tanganku suka kesemutan kalo pegang sesuatu lama2. bisa dicoba nih mbk...,thx ya

Terimakasih atas kunjungannya, salam sukses!
EmoticonEmoticon