Assalamualaykum
Hari Kamis ini kebetulan tanggal merah bertepatan dengan Maulid Nabi Muhammad SAW. Saya tidak ada acara keluar rumah.
Kebetulan hubby sedang sariawan dan sedikit meriang badannya. Beberapa hari yang lalu saya melihat postingan mbak Fifi Fitriyanto tentang carabikang (bikang). Langsung kemecer tingkat tinggi. Udah lama banget (2-3 tahun kali) saya nggak bikin snack legit ini. Jadi hari ini niat banget bikin carabikang. Santan rebus pun sudah disiapkan sejak kemarin malam.
Menurut saya carabikang ini adalah salah satu kue yang sangat sulit ditaklukkan. Pertama kali saya makan carabikang ketika saya masih TK. Sempat terkagum-kagum dengan bentuknya yang unik dan cantik seperti mawar merekah. Saya sudah berburu resep ini sejak jaman kuliah di Solo. Pernah minta diajari seseorang bikin carabikang ini. Bikin berdua. Hasilnya cakep banget. Begitu bikin sendiri di rumah, gagal total. Tidak berserat dan bantet. Ketika dicungkil sama sekali tidak bisa merekah. Karena bantet melulu, jika telanjur kesal, langsung saya buang adonan mentahnya, padahal masih buanyak, hahaha.....Tapi saya tidak menyerah. Bikin berulang-ulang dan gonta-ganti resep sampai kurang lebih 2 tahun lamanya, tapi gagal terus. Akhirnya saya menyerah juga. Mengistirahatkan diri dari rasa penasaran akan pembuatan carabikang.
Sebagai pelipur lara (taelah...) saya sering beli carabikang di salah satu Departmen Store. Disitu tersedia carabikang fresh, yang baru matang dari panggangan. Sengaja saya datang ke situ pada saat kedainya disiapkan. Untuk apa coba ? Saya pingin melihat proses pembuatannya gitu. Penjualnya sudah menyiapkan adonan mentah dan tinggal dituang ke cetakan. Dengan sabar saya amati proses pematangannya. Mulai dari dituang ke cetakan, kemudian muncul lubang-lubangnya, sampai tahap pengolesan santan areh/kental di atasnya. Setelah matang mulai deh adegan yang sangat saya nanti-nanti. Yaitu mencungkil carabikang sehingga kuenya bisa berserat dan merekah seperti mawar. Setelah dicungkil, amboiii cantiknya.....
Akhirnya beberapa tahun yang lalu saya menemukan resep carabikang di salah satu kotak komentar sebuah blog. Komentar ini memuat resep carabikang menggunakan biang. Langsung saya simpan di hape. Dan ketika praktek, berhasil sodara-sodara !! Carabikangnya berserat dan merekah cantik. Beberapa kali saya bikin resep ini. Setelah bisa menaklukkan carabikang, saya ganti praktek kue lain. Sampai beberapa hari yang lalu ketika pingin bikin lagi dan saya cari resepnya, tapi tidak ketemu. Untung saya langganan tabloid kuliner yang salah satu edisinya memuat resep carabikang. Akhirnya saya contek saja karena proses pembuatannya mirip dengan resep yang pernah saya praktekan. Pake biang juga. Tapi seperti biasa resep dan proses pembuatan sesuai selera saya ya....
Sebenarnya membuat adonan carabikang ini tidak sulit. Bahannya pun amatlah sederhana. Yang pegang peranan supaya kue bisa berserat adalah pada proses pemanggangan . Api yang digunakan adalah api kecil dan panas merata. Saya menggunakan cetakan dari besi (atau alumunium ya ?) cor yang tebal dan berat. Pilih yang tebal supaya panas bisa merata dan berat supaya ketika dicungkil, cetakan tidak bergeser-geser. Penggunaan santan kental pun harus banyak. Ingat ya santan kental, bukan santan sedang apalagi encer, oh no....Selain supaya gurih dan legit, santan kental yang ada di dalam adonan membuat carabikang mudah dilepas dari cetakan !! Hal itu juga akan membuat carabikang menjadi berkilat cantik setelah matang. Kalo santan kentalnya sedikit, dijamin deh lengkeeeettt buanget ke cetakan dan susah dicungkil. Jadi untuk satu resep di bawah ini saya pake 2 butir kelapa tua. So, jangan pelit santan ya....Setelah kue matang jangan lupa diolesi santan areh/kental supaya tidak kering permukaannya setelah dingin.
Bahan :
1 liter santan dari 2 butir kelapa tua, diparut
2 lbr daun pandan (pake daun jeruk juga bisa)
350 gr tepung beras (saya pake merk Rose Brand)
150 gr gula pasir
2 sdm tepung terigu (saya pake protein sedang)
1/2 sdt garam
1/2 sdt pasta pandan
1/2 sdt pasta stawberry
Cara membuat :
1. Rebus santan dan daun pandan sampai mendidih. Jangan lupa diaduk-aduk supaya tidak pecah. dinginkan. Ambil 100 ml santan kentalnya/areh dan sisihkan untuk olesan.
2. Biang : dalam sebuah panci campur 2 sdm tepung beras (dari 350 gr) dan 250 ml santan (dari 900 ml). Aduk sampai licin, kemudian nyalakan api dan rebus sampai kental dan meletup-letup. Matikan api.
3. Masukkan ke dalam biang panas, sisa tepung beras, tepung terigu, gula pasir dan garam. Tuangi sisa santan sedikit demi sedikit sambil dikocok menggunakan mixer speed rendah, sampai rata.
4. Setelah santan masuk semua, naikkan kecepatan mixer sampai maksimal dan kocok selama 20 menit sampai adonan terasa ringan. Adonan ini encer/cair, jadi hati-hati ketka mengocok adonan karena akan memercik kemana-mana. Matikan mixer dan diamkan adonan selama 30 menit.
5. Setelah 30 menit ambil 2 sendok sayur adonan dan beri pasta pandan. Ambil lagi 2 sendok sayur dan beri pasta strawbery. Sisihkan .Sisanya biarkan berwarna putih/plain
6. Letakkan cetakan carabikang di atas kompor dan nyalakan api kecil. Setelah panas, tuangkan adonan putih ke dalam lubang cetakan. Cetakan yang cukup panas akan berdesis jika dituangi adonan. Beri sedikit adonan merah dan hijau. Biarkan sampai berlubang-lubang dan JANGAN DITUTUP. Jika permukaannya telah mengering, olesi dengan santan kental (gunakan kuas) sampai rata.
7. Cungkil kue menggunakan sodet kecil sampai merekah. Angkat dan letakkan di atas piring dan dinginkan.
Hasil : 25 buah.
Tips : (dari Tabloid KOKI)
1. Campur adonan biang terlebih dahulu sebelum dimasak agar tidak menggumpal.
2. Masak di atas api kecil sambil terus diaduk supaya matang sempurna.
3. Gunakan santan yang segar dan kental. Jangan gunakan santan instan, karena santan hasil kelapa segar apabila dimasak akan berubah menjadi minyak dan dapat menghasilkan kue yang harum, mengkilat dan tidak mudah kering.
4. Masukkan santan setengah bagian dahulu dan kocok hingga sedikit mengembang (saya : santan dimasukkan semua baru dikocok sampai ringan)
5. Gunakan cetakan yang tebal agar panasnya stabil.
6. Panaskan cetakan terlebih dahulu dan pastikan sudah panas sebelum adonan dituang. Karena cetakan yang kurang panas akan menyebabkan kue sangat lengket dan susah dilepas. Hal ini juga mengakibatkan serat tidak bisa terbentuk dengan bagus.
7. Cetakan tidak perlu doles supaya kue sedikit lengket ke cetakan (saya : dioles ketika pertama kali, selanjutnya tidak perlu dioles lagi)
8. Selama memasak kue, cetakan tidak perlu ditutup.
9. Untuk mengangkat carabikang dari cetakan, lepaskan salah satu sisinya, cukit/cungkil bagian tengahnya ke atas hingga merekah.
10. Olesi dengan santan areh/kental supaya lebih gurih dan tidak kering
Hari Kamis ini kebetulan tanggal merah bertepatan dengan Maulid Nabi Muhammad SAW. Saya tidak ada acara keluar rumah.
Kebetulan hubby sedang sariawan dan sedikit meriang badannya. Beberapa hari yang lalu saya melihat postingan mbak Fifi Fitriyanto tentang carabikang (bikang). Langsung kemecer tingkat tinggi. Udah lama banget (2-3 tahun kali) saya nggak bikin snack legit ini. Jadi hari ini niat banget bikin carabikang. Santan rebus pun sudah disiapkan sejak kemarin malam.
Menurut saya carabikang ini adalah salah satu kue yang sangat sulit ditaklukkan. Pertama kali saya makan carabikang ketika saya masih TK. Sempat terkagum-kagum dengan bentuknya yang unik dan cantik seperti mawar merekah. Saya sudah berburu resep ini sejak jaman kuliah di Solo. Pernah minta diajari seseorang bikin carabikang ini. Bikin berdua. Hasilnya cakep banget. Begitu bikin sendiri di rumah, gagal total. Tidak berserat dan bantet. Ketika dicungkil sama sekali tidak bisa merekah. Karena bantet melulu, jika telanjur kesal, langsung saya buang adonan mentahnya, padahal masih buanyak, hahaha.....Tapi saya tidak menyerah. Bikin berulang-ulang dan gonta-ganti resep sampai kurang lebih 2 tahun lamanya, tapi gagal terus. Akhirnya saya menyerah juga. Mengistirahatkan diri dari rasa penasaran akan pembuatan carabikang.
Sebagai pelipur lara (taelah...) saya sering beli carabikang di salah satu Departmen Store. Disitu tersedia carabikang fresh, yang baru matang dari panggangan. Sengaja saya datang ke situ pada saat kedainya disiapkan. Untuk apa coba ? Saya pingin melihat proses pembuatannya gitu. Penjualnya sudah menyiapkan adonan mentah dan tinggal dituang ke cetakan. Dengan sabar saya amati proses pematangannya. Mulai dari dituang ke cetakan, kemudian muncul lubang-lubangnya, sampai tahap pengolesan santan areh/kental di atasnya. Setelah matang mulai deh adegan yang sangat saya nanti-nanti. Yaitu mencungkil carabikang sehingga kuenya bisa berserat dan merekah seperti mawar. Setelah dicungkil, amboiii cantiknya.....
Akhirnya beberapa tahun yang lalu saya menemukan resep carabikang di salah satu kotak komentar sebuah blog. Komentar ini memuat resep carabikang menggunakan biang. Langsung saya simpan di hape. Dan ketika praktek, berhasil sodara-sodara !! Carabikangnya berserat dan merekah cantik. Beberapa kali saya bikin resep ini. Setelah bisa menaklukkan carabikang, saya ganti praktek kue lain. Sampai beberapa hari yang lalu ketika pingin bikin lagi dan saya cari resepnya, tapi tidak ketemu. Untung saya langganan tabloid kuliner yang salah satu edisinya memuat resep carabikang. Akhirnya saya contek saja karena proses pembuatannya mirip dengan resep yang pernah saya praktekan. Pake biang juga. Tapi seperti biasa resep dan proses pembuatan sesuai selera saya ya....
Sebenarnya membuat adonan carabikang ini tidak sulit. Bahannya pun amatlah sederhana. Yang pegang peranan supaya kue bisa berserat adalah pada proses pemanggangan . Api yang digunakan adalah api kecil dan panas merata. Saya menggunakan cetakan dari besi (atau alumunium ya ?) cor yang tebal dan berat. Pilih yang tebal supaya panas bisa merata dan berat supaya ketika dicungkil, cetakan tidak bergeser-geser. Penggunaan santan kental pun harus banyak. Ingat ya santan kental, bukan santan sedang apalagi encer, oh no....Selain supaya gurih dan legit, santan kental yang ada di dalam adonan membuat carabikang mudah dilepas dari cetakan !! Hal itu juga akan membuat carabikang menjadi berkilat cantik setelah matang. Kalo santan kentalnya sedikit, dijamin deh lengkeeeettt buanget ke cetakan dan susah dicungkil. Jadi untuk satu resep di bawah ini saya pake 2 butir kelapa tua. So, jangan pelit santan ya....Setelah kue matang jangan lupa diolesi santan areh/kental supaya tidak kering permukaannya setelah dingin.
Bahan :
1 liter santan dari 2 butir kelapa tua, diparut
2 lbr daun pandan (pake daun jeruk juga bisa)
350 gr tepung beras (saya pake merk Rose Brand)
150 gr gula pasir
2 sdm tepung terigu (saya pake protein sedang)
1/2 sdt garam
1/2 sdt pasta pandan
1/2 sdt pasta stawberry
Cara membuat :
1. Rebus santan dan daun pandan sampai mendidih. Jangan lupa diaduk-aduk supaya tidak pecah. dinginkan. Ambil 100 ml santan kentalnya/areh dan sisihkan untuk olesan.
2. Biang : dalam sebuah panci campur 2 sdm tepung beras (dari 350 gr) dan 250 ml santan (dari 900 ml). Aduk sampai licin, kemudian nyalakan api dan rebus sampai kental dan meletup-letup. Matikan api.
3. Masukkan ke dalam biang panas, sisa tepung beras, tepung terigu, gula pasir dan garam. Tuangi sisa santan sedikit demi sedikit sambil dikocok menggunakan mixer speed rendah, sampai rata.
4. Setelah santan masuk semua, naikkan kecepatan mixer sampai maksimal dan kocok selama 20 menit sampai adonan terasa ringan. Adonan ini encer/cair, jadi hati-hati ketka mengocok adonan karena akan memercik kemana-mana. Matikan mixer dan diamkan adonan selama 30 menit.
5. Setelah 30 menit ambil 2 sendok sayur adonan dan beri pasta pandan. Ambil lagi 2 sendok sayur dan beri pasta strawbery. Sisihkan .Sisanya biarkan berwarna putih/plain
6. Letakkan cetakan carabikang di atas kompor dan nyalakan api kecil. Setelah panas, tuangkan adonan putih ke dalam lubang cetakan. Cetakan yang cukup panas akan berdesis jika dituangi adonan. Beri sedikit adonan merah dan hijau. Biarkan sampai berlubang-lubang dan JANGAN DITUTUP. Jika permukaannya telah mengering, olesi dengan santan kental (gunakan kuas) sampai rata.
7. Cungkil kue menggunakan sodet kecil sampai merekah. Angkat dan letakkan di atas piring dan dinginkan.
Hasil : 25 buah.
Tips : (dari Tabloid KOKI)
1. Campur adonan biang terlebih dahulu sebelum dimasak agar tidak menggumpal.
2. Masak di atas api kecil sambil terus diaduk supaya matang sempurna.
3. Gunakan santan yang segar dan kental. Jangan gunakan santan instan, karena santan hasil kelapa segar apabila dimasak akan berubah menjadi minyak dan dapat menghasilkan kue yang harum, mengkilat dan tidak mudah kering.
4. Masukkan santan setengah bagian dahulu dan kocok hingga sedikit mengembang (saya : santan dimasukkan semua baru dikocok sampai ringan)
5. Gunakan cetakan yang tebal agar panasnya stabil.
6. Panaskan cetakan terlebih dahulu dan pastikan sudah panas sebelum adonan dituang. Karena cetakan yang kurang panas akan menyebabkan kue sangat lengket dan susah dilepas. Hal ini juga mengakibatkan serat tidak bisa terbentuk dengan bagus.
7. Cetakan tidak perlu doles supaya kue sedikit lengket ke cetakan (saya : dioles ketika pertama kali, selanjutnya tidak perlu dioles lagi)
8. Selama memasak kue, cetakan tidak perlu ditutup.
9. Untuk mengangkat carabikang dari cetakan, lepaskan salah satu sisinya, cukit/cungkil bagian tengahnya ke atas hingga merekah.
10. Olesi dengan santan areh/kental supaya lebih gurih dan tidak kering
23 komentar
seumur2 belum pernah makan atau nemu orang yang jual kue ini mbak...
baca penerangannya....haduh..... aku capek duluan...
minta aja deh mbak....#nadahin piring
oooo...belum pernah liat carabikang secara live ya mb mimie ?
Kalo gitu wajib bikin dong, hehe...
emang kok ini kue gampang-gampang susah, banyak syaratnya euy biar sukses....
Saya udah ikutin semua stepnya, tapi koq gak bisa bolong2 ya, jadi kaya bantet itu. Apa karena pakai santan kaleng? Dimana salahnya ya kira2? Saya tinggal di luar negeri, jadi agak susah untuk dapetin santan asli.
Carabikang ini menggunakan api kecil tapi harus cukup panas ketika menuangkan ke dalam cetakan. Jika kurang panas biasanya bantet. Panas itulah yang berperan untuk membentuk serat. Seperti umumnya kue tradisional, prinsip ini harus selalu dipegang jika akan membuatnya. Jika pernah membuat martabak manis, mirip deh cara bikinnya.
Kalo pake santan instan, jujur saja saya belum pernah pake ya, jadi saya belum bisa kasih solusi.
maaf ya mbak Riris jika jawabannya mengecewakan.
Bantat mbak hiks..
sudah sy ikuti dg benar ttp aja bantat udah nyoba 2 kali ini mbak huhuhu..
saya kalo dihitung lebih dari sepuluh kali dengan rentang waktu belasan tahun untuk menaklukkan carabikang ini, hehe.....istirahat aja dulu sambil mendinginkan hati dan pikiran. Setelah adem, coba deh bikin kue lain yang tingkat tantangannya tidak terlalu sulit.Itu cara saya menghibur diri jika gagal terus dalam menaklukkan resep baru. Ntar lama lama juga ketemu kuncinya, atau nyoba pake resep lain. Tidak semua resep cocok untuk setiap orang.
Ok, keep spirit ya....
hehe... hebat mba semangat pantang menyerahnya. saya sdg coba resep ini setelah browsing2 dan rata2 resep modelnya spt yg mba tulis. tapi gagal,ini lagi cooling down dulu hehe
insyaAllah mo nyobain resep punya mba nih....
semoga saja cocok.
nyobain resep lain yang ada bantet hehehehe....
makasih ya mba :)
maaf ada yang terlewat nih komennya.
Iya sebaiknya istirahat dulu biar nggak kepikiran. Lain waktu dicoba lagi. Moga sukses ya...
ok mb indah. met nyobain resep ini, moga sukses yah, bisa bersarang dan mekrok cantik...
ass mba rina..mf mba itu santan d masukin k biang dalam keadaan dingin?
soalnya klo bc d resep lain hrs dlm keadaan panas..mhn penjelasannya y mba..mksh.
nita.
beda resep memang beda perlakuan. Setiap resep belum tentu cocok dengan setiap orang.
Iya, santan yang dimasukkan dalam biang harus sudah dingin dulu...
Jadi kalo menurut mbk Rina kunci agar carabikang bisa berserat itu apa ya mbak, karena aku coba bikin kadang berhasil kadang tidak,, apa mungkin krna kekentalan santanku yng tidak bisa aku ukur secara tepat,, klo cetakan sudah benar2 panas,,, aku jg pernah coba resep tnpa biang, pernah berhasil tp jg pernah gagal,,, Tp aku masih penasaran, kue ini pasti bisa ditaklukkan buktinya di pasar2 ditempatku masih bnyak yng jualan, berrarti bnyak yng bisa membuat kan.,, Mohon pencerahan berdasarkan pengalaman mbk Rina,, terimaksih sebelumnya,,
supaya bisa berserat yang pasti takaran harus pas jangan kira-kira karena akan berpengaruh terhadap kekentalan adonan. Menurut saya jika membuat pake resep di atas (kalo resep yang lain saya nggak tau) kuncinya ada pada pengocokan adonan (jadul memakai telapak tangan yang dikeplok-keplok/dipukul berulang-ulang dalam adonan). Ini bertujuan untuk memasukkan udara sebanyak-banyaknya sehingga bisa membentuk serat. Kalo masih gagal coba lagi dong. Jangan menyerah ya...
Ya mbk,, pantang menyerah,, akhirnya setelah kenyang dgn bikang bantat ketemu juga resep yang simple, Perbandingan bahannya 100gr terigu, 50 gr tepung beras, 75gr gulpas, dan 300-400ml santan panas, kalo dingin gak sukses mbk, mgkin karena tanpa biang ya. Terimakasih sudah berbagi pengalaman dan menyemangati,, Salam Carabikang :)
udah sukses bikin carabikang ya ? Selamat ! Apapun itu resepnya kalo udah sukses berarti sudah bisa menaklukkannya. Met enjoy dengan carabikangnya ya....
Kalau boleh tau, texture dr kue ini seperti apa ya ?? Apa spt kue cucur ?
dulu,8 taun lalu pernah bikin carabikang pertama kali,berhasil.ga tau resepnya kemana. skrg bikin,gagal,dgn resep berbeda. nanti saya coba resep mba
Mohon bantuan dimana alamat tempat penjual kue carabikang di kota tangerang
Sy blm pernah bikin, tp kl ke Jogja langganan cara bikang yg favorit di depan Mirota kampus. Skrg suami lagi kasih tantangan, request cara bikang yg empuk, gurih dan berserat. Bisakah sy menaklukkan rahasia cara bikang ini yaa...
Kak kalau bawah gosong tapi atas belum mateng itu kenapa y?
@unknown
Penyebabnya :
1. Apinya apinya terlalu besar
2. terlalu dekat dengan sumber api. Ganjal cetakan supaya sedikit jauh dari api.
3. cetakan kurang berkualitas bahannya. Saya pakai besi corr yang tebal. Kalo cetakannya tipis, dijamin gosong. Paling bagus konon pakai bahan kuningan karena panasnya bisa merata.
Setelah matang cetakan tdk perlu di rendam du air yaa
Terimakasih atas kunjungannya, salam sukses!
EmoticonEmoticon